Pertemuan Federal Reserve AS, dalam pertemuan kebijakan FOMC menjadi peristiwa penting minggu depan. Selain itu, Bank of Japan, Swiss National Bank, dan Bank of England juga akan mengadakan masing-masing pertemuan kebijakan mereka. Untuk data ekonomi, rilis yang paling penting adalah PMI awal bulan September.
Financeleaks.com – Indeks Dolar AS membukukan kenaikan mingguan kesembilan berturut-turut, ditutup di atas level 105.00. Kenaikan beruntun ini didukung oleh kinerja ekonomi AS yang kuat. Data ekonomi yang dirilis minggu ini memberikan bukti rebound dalam inflasi, meskipun suku bunga inti melambat.
Federal Reserve akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter, dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu (20/09) atau akan diumumkanpada Kamis (21/09) dini hari wakutu Indonesia Barat, yang dilanjutkan dengan Ketua Fed Powell yang akan mengadakan konferensi pers. Tidak ada perubahan besar yang diantisipasi dari The Fed.
Jeda, dengan kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut jika inflasi menghentikan perlambatannya, adalah sebuah kemungkinan. Kondisi ekonomi saat ini mengindikasikan bahwa ekonomi mampu mengakomodasi kenaikan suku bunga lainnya. Sebuah perubahan beraroma dovish berpotensi memicu koreksi tajam pada dolar AS dan reli pada harga-harga komoditas.
Bank of England akan mengumumkan keputusannya pada hari Kamis, menyusul rilis data inflasi konsumen Inggris pada hari Rabu. Ekspektasi pasar mengarah pada kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin. Namun, ekspektasi sebelumnya untuk kenaikan yang lebih besar telah melemah karena data Inggris baru-baru ini dan prospek ekonomi, menyebabkan nilai tukar pound sterling terhadap dolar AS jatuh di bawah 1,2400 ke level terendah sejak awal Juni.
Begitu juga dengan Euro, yang turun setelah Bank Sentral Eropa (ECB) isyaratkan bahwa kenaikan suku bunga baru-baru ini mungkin menjadi kenaikan yang terakhir, sehingga menyebabkan pasar keuangan menafsirkan pesan tersebut sebagai pesan yang dovish. Laporan utama minggu depan adalah PMI awal Eropa bulan September menjadi fokus pasar yang akan memengaruhi pergerakan mata uang bersama itu.
EURUSD mencatat penurunan mingguan kesembilan berturut-turut, penurunan beruntun terpanjang sejak terbentuknya uni eropa. EURUSD mencapai level terendah 1,0631 selama minggu ini, sedikit di atas Simple Moving Average 200-minggu, dan masih berada di bawah tekanan.
Dolar Kanada berkinerja lebih baik, didukung oleh rally harga minyak mentah, menghasilkan minggu terbaiknya terhadap Dolar AS sejak bulan Maret. USDCAD turun lebih dari seratus pip dan menguji area support 1.3500. Kanada akan merilis Indeks Harga Konsumen bulan Agustus minggu depan.
Bank of Japan diperkirakan akan mempertahankan kebijakan saat ini dalam keputusan mendatang. USDJPY mengakhiri minggu ini di dekat area 148.00, yang bertindak sebagai resistance minggu lalu dan masih menjadi level untuk ditembus.
Mata uang-mata uang antipodean mengakhiri minggu ini dengan kenaikan moderat terhadap dolar AS, dengan AUDUSD dan NZDUSD bertahan di kisaran harga terbarunya. Penguatan dolar AS sebagian diimbangi oleh membaiknya sentimen risiko dan tanda-tanda stabilisasi ekonomi Tiongkok.