Yen Jepang rebound mengalami perubahan intraday yang dramatis dari level terendah dalam hampir 40 tahun terakhir pada hari Senin. Kemungkinan intervensi yang dilakukan oleh otoritas Jepang tampaknya menjadi alasan di balik penguatan tajam yen Jepang terhadap dolar AS. Namun, kesenjangan kebijakan moneter antara BoJ-Fed yang cukup jauh kemungkinan masih akan membatasi penguatan yen dan menopang pemulihan dolar AS.
Yen Jepang melakukan pembalikan arah yang cukup solid dari level terendah yang terakhir disentuh sejak Oktober 1986 terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini dan membuat USDJPY turun tajam jauh di bawah level penting 160.00 dan saat ini terpantau diperdagangkan di sekitar level 157.00 setelah sempat sentuh level terendah intraday di 155.03.
Penguatan tajam yen Jepang dapat dikaitkan dengan kemungkinan beberapa intervensi oleh pihak berwenang Jepang untuk mendukung mata uang negaranya, meskipun belum ada pengumuman resmi yang dibuat sejauh ini. Hal ini mendorong USDJPY turun tajam menjelang penutupan jam perdagangan pasar Tokyo, bersama dengan penurunan ringan dolar AS yang mencatat kenaikan di sesi akhir pekan kemarin setelah data Core Price Index AS meningkatkan spekulasi kemungkinan penurunan suku bunga Fed akan terjadi pada September mendatang.
Namun, pendekatan Bank of Japan (BoJ) yang berhati-hati terhadap pengetatan kebijakan lebih lanjut dan prospek suku bunga yang tidak pasti tampaknya akan kembali melemahkan yen Jepang. Sebaliknya, Federal Reserve (Fed) yang diperkirakan akan menunda pemangkasan suku bunga setelah inflasi yang masih tinggi, didukung oleh rilis Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index pada hari Jumat, menunjukkan selisih suku bunga antara AS dan Jepang akan tetap lebar dan akan kembali mendorong kenaikan USDJPY.