Harga emas sempat naik tipis ke level $2.291 pada hari Rabu (1/05), namun kemudian kembali melemah. Pergerakan harga ini diwarnai oleh berbagai faktor, dengan sikap hawkish The Fed menjadi sorotan utama.
The Fed diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan dan melanjutkan kenaikan bertahap suku bunga di masa depan untuk menekan inflasi. Hal ini membuat dolar AS menguat dan menekan daya tarik emas sebagai investasi yang tidak menghasilkan bunga.
Para investor akan mencermati konferensi pers pasca pertemuan The Fed untuk mencari arah pergerakan emas selanjutnya. Nada hawkish dari The Fed dapat memperkuat dolar AS dan menekan emas lebih lanjut.
Di sisi lain, permintaan emas sebagai safe-haven di tengah ketegangan geopolitik dapat mendorong kenaikan harga emas. Selain itu, faktor lain seperti kondisi ekonomi global dan situasi geopolitik juga dapat mempengaruhi pergerakan emas.
Prospek harga emas di masa depan masih tidak pasti dan akan bergantung pada berbagai faktor tersebut. Jika The Fed mempertahankan sikap hawkishnya dan dolar AS terus menguat, harga emas berpotensi turun lebih lanjut. Namun, jika terjadi peningkatan permintaan emas sebagai safe-haven akibat ketegangan geopolitik, harga emas dapat rebound.
Pernyataan The Fed dalam FOMC Minutes Meeting dan konferensi pers akan menjadi kunci utama untuk menentukan arah pergerakan emas selanjutnya. Jika The Fed menunjukkan sikap yang lebih dovish, emas berpotensi rebound.
Emas saat ini berada di bawah tekanan karena sikap hawkish The Fed. Pergerakan emas selanjutnya akan bergantung pada berbagai faktor, terutama pernyataan The Fed dalam FOMC Minutes Meeting dan konferensi pers.